Sabtu, 30 November 2019 telah diadakan training & workshop bertema literasi dan talents mapping yang diberikan kepada guru guru yang berada di Kab Sikka, Maumere, NTT. Training ini sekaligus diberikan dalam rangka menyambut hari guru yang jatuh tanggal 25 November.
Para guru guru disini sangat antusias dalam mengikuti rangkaian acara yang kami selenggarakan, pertama karena mereka mempunyai antusiasme belajar yang sangat besar, kedua kegiatan training dan workshop bertema masih jarang diadakan di kota ini, sehingga bagi mereka kegiatan ini begitu istimewa
MENGENAL LITERASI & MANFAATNYA
Sesi pertama kami mengenalkan mengenai konsep literasi yang masih cukup asing bagi para guru guru disi. Kami kenalkan mengenai konsep dasar iterasi, apa manfaatnya juga bagaimana penerapannya, baik untuk mereka secara individu maupun bagi mereka sebagai seorang pendidik.
Sehingga literasi tidak hanya tentang keterampilan membaca, menulis dan bercerita, namun agar bagaimana literasi mampu meningkatkan kemampuan bernalar, kemampuan berfikir kritis, sebagai bahan pengambilan keputusan, dan lain sebagainya, dan kami erkenalka berliterasi adalah jalan untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang.
Dalam trinining & workshop ini kami memberikan praktek tentang bagaimana praktek literasi dasar yang bisa membangkitkan kemampuan dan kemauan mereka untuk berfikir kritis, berpandangan luas, mempunyai pemahaman yang dalam, dan lain sebagainya.
Kami sertakan pula berbagai contoh praktik literasi yang bisa diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar baik di rumah maupun di sekolah
MENGENAL KEKUATAN DIRI AGAR MENJADI PRIBADI YANG SEMAKIN BERMANFAAT
Sesi kedua kami isi dengan berbagai mengenai konsep pengenalan kenggulan diri melalui Talents Mapping. Para guru guru ini diajak untuk lebih mengenal keunggulan, keunikan dan kekuatan masing masing yang akan menjadi modal mereka dalam berkontribusi dan memberikan kebermanfaatan dalam pendidikan.
Dengan mengetahui kekuatan diri, maka masing masing akan lebih percaya diri, lebih mampu bereksplorasi, makin kreatif, inovatif dan mampu memilih peran spesifik dimana ia akan berkarya.
Talent Mapping ini adalah bagian dari literasi diri – mengenal diri – yang tentunya dibutuhkan oleh seorang guru sebagai indvidu yang ingin terus bertumbuh, juga peran nya sebagai seorang pendidik yang akan memberikan kualitas pengajaran dan pendidikan yang terbaik untuk para murid muridnya
#TimKebukitIndoesia
ANTUSISME GURU GURU NTT UNTUK BELAJAR
Kami melihat semangat dan antusiasme menuntut ilmu yang luar biasa dari guru guru di NTT, khususnya di Maumere, Kabupaten Sikka ini. Ditengah segala keterbartasan sarana, prasarana, akses belajar yang mereka hadapi, mereka mempunyai keinginan untuk terus bertumbuh. Sehingga kehadiran training dan workhop seperti ini sangat diharapkan untuk terus berlajut.
Harapan mereka adalah, mereka bisa menjadi pendidik yang baik untuk mengantarkan anak anak di Tanah Timur ini menjadi generasi dengan masa depan yang cemerlang, yang bisa mandiri, bertanggung jawab, cerdas, berkatwa dan mampu membawa perubahan yang baik kepada tanah lahir nya.
Rafi adalah seorang anak kelas satu di Sekolah Dasar, di sebuah Pulau yang benama Pangabatang. Sebuah Pulau terpencil yang berada di kepulauan Flores NTT. Di Pulau ini hanya ada satu sekolah tempat Rafi dan teman teman lainnya menuntut ilmu
Bangunan tempat Rafi dan teman teman belajar sebenarnya bangunan yang sangat sederhana, berukuran kurang lebih 4×3 meter, yang berdinding bambu, beratap seng dan beralaskan pasir. Kursi dan meja nya pun terbuat dari bahan bahan sisa. Pintu dan kursi masih belum selesai terpasang.
Tak jarang bila musim hujan tiba, maka Rafi dan kawan kawan basah kuyup kehujanan, karena atap sekolah yang bocor, belum lagi air yang masuk dari sela sela dinding bambu
Begitu pula ketika musim panas dan angin besar, sekolah luar biasa panasnya, angin menerbangkan pasir pasir di lantai juga dari luar sekolah, mengenai wajah dan tubuh mereka
Selain itu, karena ruang kelas yang hanya ada dua unit dan sempit, Rafi dan teman teman, harus berbagi kelas dengan kakak kelasnya. Apabila ruang kelas sedang dipakai oleh murid kelas 4 dan 5, maka anak kelas 1 dan kelas 2 harus bersekolah sementara di teras teras rumah warga, begitu pun sebaliknya. Mereka harus menggunakan ruang kelas yang terbatas secara bergantian
Tapi kondisi ini tidak membuat Rafi dan kawan kawan melemah semangat belajarnya. Mereka tetap giat dan semangat belajar. Mereka begitu semangat bila saat nya sekolah, belajar dengan para guru dan membaca banyak buku
Oleh karena itu, kami ingin mengajak kawan kawan semua untuk memberikan HADIAH TERINDAH untuk Rafi dan teman teman nya, yaitu sebuah bangunan sekolah. Bangunan yang lebih nyaman, lebih aman lebih luas, sehingga mereka bisa lebih bersemangat mencari ilmu, mengejar cita cita, dan masa depan yang lebih gemilang
Karena setiap rupiah yang teman teman sisihkan untuk mereka, akan menjadi energi optimisme bagi mereka, anak anak Pulau terpencil nan jauh di sana, bahwa mereka pun berhak mendapatkan pendidikan yang layak untuk masa depan mereka.
Dan semoga setiap rupiah yang kawan kawan sisihkan untuk membangun SEKOLAH mereka, akan menjadi tanaman AMAL KEBAIKAN, yang TERUS MENGALIR pahala kebaikannya selama mereka menuntut ilmu, selama sekolah ini masih berdiri, bahkan sampai anak anak ini telah dewasa, Insya Allah.
Ayo Kita Bersama Bantu Rafi … !!
Tentang Kebukit Indonesia
Kebukit Indonesia, adalah sebuah organisasi yang berfokus pada bidang pendidikan. Sudah lima tahun terakhir kami berfokus dalam meningkatkan kualitas pendidikan di beberapa wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB)
Untuk berbagai kegiatan kami, silahkan kunjungi
FB : Kebukit indonesia
IG : Kebukit Indonesia
Web : www.kebukit.org
HP : 0812-7590-6263
Bantu Anak Anak Di Pulau Terpencil Ini Yuks, via :
1. Bank Syariah Mandiri no rek 7086.457.282 a.n KEBUKIT
mohon sisipkan kode 111 diakhir nominal donasi anda.
Contoh: akan berdonasi Rp 500.000, maka silakan transfer sebesar Rp 500.111
2. Kitabisa.com dengan klik 👉🏻 https://kitabisa.com/bangunsekolahntt
Titipan donasi kawan kawan, sudah mulai dibelikan bahan bangunan. Bahan bangunan sendiri dibeli dari kota Maumere, untuk selanjutnya di angkut dengan menggunakan perahu untuk kemudian, menyebrang menuju ke Pulau Pangabatang,dengan jarak tempuh kurang lebih tiga jam perjalanan.
Tahun 2017 kami diajak berkeliling oleh masyarakat NTT, salah satu nya mengunjungi sebuah Pulau cantik nan menawan bernama Pulau Pangabatang.
Untuk mencapai pulau ini, bisa melalui rute Jakarta – Maumere. Kemudian menempuh perjalan darat dari pusat kota maumere selama kurang lebih 3 Jam, kemudian menyebrang memakai perahu dari dermaga Nangahale dengan jarak tempuh kurang lebih selama kurang lebih 30 menit.
Tapi bukan hanya tentang pesona bentang alam nya yang kami ceritakan, yang kami ingin ceritakan adalah tentang pendidikan anak anak disana. Di Pulau ini terdapat sebuah sekolah dasar yang merupakan satu satunya di Pulau Pangabatang. Sekolah yang di bangun secara gotong royong secara swadaya oleh masyarakat setempat.
Dengan kurang lebih 80 kepala keluarga yang menghuni Pulau ini, dan 50anak usia sekolah dasar, ada sebuah sekolah SD yang bisa dibilang sangat memprihatinkan, sekolah yang hanya ada dua ruang kelas yang masih bedinding bambu, beratap seng, dan beralaskan pasir, belum lagi fasilitas belajar yang apa adanya, buku buku yang terbatas, meja dan kursi yang sudah rapuh dan ruangan yang memprihatinkan.
Di sekolah ini hanya ada dua unit kelas saja, yang dipakai oleh murid kelas 1 hingga murid kelas 5, bergantian, pagi hingga sore. Kelas 6 nya kemana? Murid kelas 6 harus mengalah dan bersekolah di Pulau Sebrang, karena jumlah kelas yang tidak cukup, murid murid kelas 6 harus menyebrangi lautan ke sekolah di Pulau tetangga, yang jarak tempuhnya kurang lebih 30 menit menggunakan perahu, mereka bulak balik setiapp harinya menyebrangi lautan untuk belajar.
Dengan keadaan sekolah seperti ini, tak jarang mereka harus menahan dingin nya tipuan angin laut, karena dinding bambu tidak begitu kuat untuk menahan terpaan angin laut, begitu juge ketika siang hari, mereka harus menahan terik nya matahari, karena atap nya yang masih berupa seng, yang menyerap sinar matahari, atau sepatu sepatu mereka yang kemasukan pasir, di karenakan lantai nya masih berupa pasir pantai.
Begitu juga dengan para guru, mereka kebanyakan berasal dari pulau sebrang. Setiap hari para guru ini pun harus menyebrang pulau untuk menyebrangi lautan. Tak jarang ketika angin besar, mereka tidak bisa berpulang. Walau dengan gaji tak lebih dari 300 ribu perbulan, tak melemahkan kesungguhan para guru ini untuk mengajar, karena bagi mereka pengabdian dan menjadikan anak anak ini anak yang bermanfaat di masa depan adalah hal utama
Kawan… Taukah engkau, rupanya tak hanya SD di Pulau Pangabatang ini yang mempunyai keterbatasan dalam pendidikan, di luar sana berpuluh bahkan beratus sekolah di Indonesia masih belum layak untuk ditempati, fasilitas yang seadanya, dan guru guru yang tidak tercukupi kesejahteraannya
–
Yuks … kita bergandengan tangan, membantu anak anak cerdas di Pulau Pangabatang ini agar lebih bisa nyaman dan aman dalam belajar. Kita bantu rehabilitasi sekolahnya, bantu memperbaiki fasilitas belajar mengajar nya, membantu melengkapi buku buku nya, membantu melayakan guru guru nya.
Bantu mereka agar lebih bisa belajar dengan bahagia dan ceria ….
Bantu mereka agar bisa mewujudkan cita citanya …
Link Video
Mau Ikut Bantu Mereka Bersekolah Dengan Layak ?
Transfer Via
Bank Syariah Mandiri
7086.4572.82
Chat Langsung Dengan Tim Kami :
http://bit.ly/KebukitIndonesia
http://bit.ly/KebukitIndonesia
http://bit.ly/KebukitIndonesia
Tahun 2015 bersama program Ekspedisi Bhakesra (Bakti Kesra Nusantara). kami mengunjungi pulau Muna, di Sulawesi Tenggara. Tepatnya di desa Bangkali, Raha, Pulau Muna, kami bertemu anak anak di pondok pesantren Al Azka .
Pesantren Al Azka ini merupakan tempat anak anak sekitar mengaji dan belajar ilmu agama dan belajar membaca. Kehadiran kami di sambut sangat antusias oleh anak anak ini. Apalagi ketika ibu guru mengumumkan bahwa kami membawa banyak buku bacaan dan buku cerita untuk mereka. Anak anak yang ceria ini segera berebut mengambil buku buku dengan gambar yang menarik hati mereka.
Kemudian mereka dengan sangat antusias membaca buku bacaan, mereka langsung tenggelam dalam buku bacaan masing masing, terkadang mereka bertukar bacaan dengan kawan mereka, atau saling bertukar cerita tentang apa yang sedang mereka baca. Anak anak ini begitu menikmati kegiatan membaca membaca.
Bagi anak anak di pesantren ini, ini adalah kali pertama mereka membaca buku buku dengan, gambar dan cerita yang menarik, meraka sangat terlihat menikmati nya. Di pesantren ini kami mendonasikan kurang lebih 100 buku dengan katergori anak, 100 buku dengan kategori remaja dan umum.
Menanamkan cinta baca kepada anak anak usia ini, cukuplah memberi pengertian bahwa membaca adalah kegiatan menyenangkan dan membahagikan, sehingga mereka akan betah berlama lama dengan buku, dengan cerita dan gambar yang memberi rangsangan pada saraf saraf otak mereka, agar lebih aktif berfikir dan berimaji.
Selamat membaca adik adik ….
Buku dan membaca adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam pendidikan. Buku adalah penghantar ilmu, yang akan menjadikan seseorang dari tidak tau menjadi tau, dari tidak terdidik menjadi terdidik, dari kegelapan menuju terang benderang.
Namun pada kenyataannya, saat ini kondisi pendidikan di daerah daerah pedesaan masih banyak yang belum terperhatikan kelayakannya. Baik dari segi insfrastuktur, seperti bangunan yang masih tidak layak untuk ditempati, jumlah guru yang masih terbatas, materi pengajaran yang masih apa adanya, juga sangat minimnya buku buku bacaan yang berkualitas.
Seperti yang kami alami ketika mengunjungi salah satu sekolah yang ada di daerah, Cikelet, Garut Selatan. Jarak yang sangat jauh dari keramaian kota, terletak jauh tinggi di pegunungan, dan kendaraan yang terbatas, jalan yang berbatu dan berlumpur, menjadikan sekolah ini menjadi terpencil. Beberapa bangunan menjadi tidak layak huni bagi anak anak yang masih semangat bersekolah ini,
Ketika kami datang, kami membawa buku buku bacaan non buku pelajaran untuk mereka baca. Saat mereka melihat buku buku yang kami bawa dengan gambar dan warna warni yang sangat menarik, mereka langsung berebut untuk mengambil buku buku bacaan tersebut, sangat terlihat antusiasme mereka terhadap buku, mungkin inilah pertama kali nya melihat dan membaca buku buku bacaan dengan gambar, warna yang menarik dan cerita yang menyenangkan.
Kami sangat terharu melihat antuisasme membaca anak anak di desa cikelet ini, seakan mereka tidak mau berpisah dengan buku buku yang membangkitkan rasa ingin tau mereka, membuka saraf saraf imaji mereka tentang banyak hal, tentang dunia, tentang alam raya, tentang masa depan. Karena hal yang penting bagi anak anak seusia mereka tentang pendidikan adalah bahwa mencari ilmu dan belajar adalah hal yang menyenangkan. Bahwa belajar dan membaca adalah hal yang membuat mereka bersemangat untuk mempunyai cita cita dan meraihnya.
Semoga kami masih terus bisa berbagi semangat meraih cita cita dan masa depan melalui buku dan membaca, ke tempat tempat lain di seluruh Nusantara. Karena kami yakin, bahwa membaca adalah gerbang awal untuk seseorang meraih masa depan yang lebih baik.
Mau ikut serta mencerdaskan kualitas pendidikan anak bangsa ?
Yuks Support Dan Bersinergi Bersama Kami
Bank Syariah Mandiri 7086457282 atas nama KEBUKIT
Info Lengkap : 0856-5922-0655
www.kebukit.org
Bukan jalan jalan biasa !! Tak sekedar menikmati alam desa, berpetualang namum juga memajukan literasi desa. Para pemuda jdari komunitas jelajah Bima, dan beberapa komunitas lainnya, berkolaborasi untuk membagikan buku ke SD anak anak di pedalaman kaki gunung Tambora
Berbagai buku layak baca, buku tulis serta baju layak pakai di berikan pada anak² SD Sorilaju SP 4, Kawinda Toi, Kecamatan Sanggar, di kaki gunung Tambora. serta pembagian Al-Quran pada warga dan guru SD.
Melihat anak² Sorilaju SP4 memang sangat memprihatinkan untuk dunia mereka. Jangankan taman baca taman bermainpun mereka tidak punya, sehingga sekitaran hutan menjadi taman bermain mereka dan tentu sangat membahayakan.
Anak anak remaja sebenarnya butuh “trigger”awal agar kemauan membacanya bertumbuh. Salah satu nya adalah dengan cara menggali apa yang mejadi cita cita mereka, dan kemudian menyediakan buku yang mendukung cita nya itu.
Atau bahkan, kita menceritakan, bahwa dengan banyak membaca, maka ia akan menemukan mutiara yang tersembunyi dalam diriny, dan memberikan rekomendasi buku buku yang berkualitas untuk mereka baca
Karena, setelah mereka menemukan “STRONG WHY” mengapa mereka harus membaca, maka mereka akan dengan sendiri nya mencari, menjadi generasi yang cinta akan buku, menghargai ilmu, dan menjadi generasi yang lebih berdaya.
Nah satu hal penting juga, saat kita ingin anak anak didik kita mempunyai minat baca, maka harus di dahuli oleh para guru yang gemar membaca. Setuju …. ??
Fn : Buku buku dari Kelola BukuKita dan Nusantara Membaca untuk adik adik di SMK Merah Putih Bekasi, Happy Reading adik adik …. 😊