Category: Berita

Rafi adalah seorang anak kelas satu di Sekolah Dasar, di sebuah Pulau yang benama Pangabatang. Sebuah Pulau terpencil yang berada di kepulauan Flores NTT.  Di Pulau ini hanya ada satu sekolah tempat Rafi dan teman teman lainnya menuntut ilmu

5efcccea-1600-4f2f-9a9c-660f82177051.jpg

Bangunan tempat Rafi dan teman teman belajar sebenarnya bangunan yang sangat sederhana, berukuran kurang lebih 4×3 meter, yang berdinding bambu, beratap seng dan beralaskan pasir. Kursi dan meja nya pun terbuat dari bahan bahan sisa. Pintu dan kursi masih belum selesai terpasang.

fa29b6d0-1e2f-497f-95cc-cd98488ab0b1.jpg

Tak jarang bila musim hujan tiba, maka Rafi dan kawan kawan basah kuyup kehujanan, karena atap sekolah yang bocor, belum lagi air yang masuk dari sela sela dinding bambu

Begitu pula ketika musim panas dan angin besar, sekolah luar biasa panasnya, angin menerbangkan pasir pasir di lantai juga dari luar sekolah, mengenai wajah dan tubuh mereka

Selain itu, karena ruang kelas yang hanya ada dua unit dan sempit, Rafi dan teman teman, harus berbagi kelas dengan kakak kelasnya. Apabila ruang kelas sedang dipakai oleh murid kelas 4 dan 5, maka anak kelas 1 dan kelas 2 harus bersekolah sementara di teras teras rumah warga, begitu pun sebaliknya. Mereka harus menggunakan ruang kelas yang terbatas secara bergantian

45515c02-aa02-414e-8655-92f9e1839676.jpg

Tapi kondisi ini tidak membuat Rafi dan kawan kawan melemah semangat belajarnya. Mereka tetap giat dan semangat belajar. Mereka begitu semangat bila saat nya sekolah, belajar dengan para guru dan membaca banyak buku

18a3ee65-2787-4834-a0be-24834ce7609f.jpg
e0c24dd9-871c-4e80-b5e4-ffe290398523.jpg

Oleh karena itu, kami ingin mengajak kawan kawan semua untuk memberikan HADIAH TERINDAH untuk Rafi dan teman teman nya, yaitu sebuah bangunan sekolah. Bangunan yang lebih nyaman, lebih aman lebih luas, sehingga mereka bisa lebih bersemangat mencari ilmu, mengejar cita cita, dan masa depan yang lebih gemilang

f4783ead-5793-4195-84b9-df026450b3ff.jpg

Karena setiap rupiah yang teman teman sisihkan untuk mereka, akan menjadi energi optimisme bagi mereka, anak anak Pulau terpencil nan jauh di sana, bahwa mereka pun berhak mendapatkan pendidikan yang layak untuk masa depan mereka.

Dan semoga setiap rupiah yang kawan kawan sisihkan untuk membangun SEKOLAH mereka, akan menjadi tanaman AMAL KEBAIKAN, yang TERUS MENGALIR pahala kebaikannya selama mereka menuntut ilmu, selama sekolah ini masih berdiri, bahkan sampai anak anak ini telah dewasa, Insya Allah.

Ayo Kita Bersama Bantu Rafi … !! 

d724bc25-637a-4367-bc37-4d51d4bfc74e.jpg
626e1f90-8abd-49ee-8a99-9b9f60ef97fa.jpg

Tentang Kebukit Indonesia

Kebukit Indonesia, adalah sebuah organisasi yang berfokus pada bidang pendidikan. Sudah lima tahun terakhir kami berfokus dalam meningkatkan kualitas pendidikan di beberapa wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB)

Untuk berbagai kegiatan kami, silahkan kunjungi

FB : Kebukit indonesia

IG : Kebukit Indonesia

Web : www.kebukit.org

HP : 0812-7590-6263

 

Bantu Anak Anak Di Pulau Terpencil Ini Yuks, via :

 

1. Bank Syariah Mandiri no rek 7086.457.282 a.n KEBUKIT

mohon sisipkan kode 111 diakhir nominal donasi anda.

Contoh: akan berdonasi Rp 500.000, maka silakan transfer sebesar Rp 500.111

 

2. Kitabisa.com dengan klik 👉🏻 https://kitabisa.com/bangunsekolahntt

Alhamdulilah,  atas Ridha Alllah Swt, telah teraksana dengan  lancar kegiatan ‘KADO LEBARAN UNTUK GURU” 1438 H untuk para guru, pada  tanggal 20 – 24 Juni 2017 di Kab Bandung Jawa Barat, juga Maumere dan Lembata, Nusa Tenggara Timur dengan jumlah 185 guru penerima manfaat

Beberapa wilayah, harus di tempuh dengan menyebrang Pulau, diantaranya Pulau Parumaan Dan Nangahale. Dengan jarak tempuh kurang lebih empat jam dari kota kabupaten Maumere, menggunakan perahu motor.

Pulau Parumaan adalah salah satu pulau yang kami kunjungi untuk “Kado Lebaran  Untuk Guru” dimana di  Pulau ini ada sekolah Mis dan MtsGuru guru di pulau ini sangat berbahagia dengan adanya program “Kado Lebaran Untuk Guru” ini, mereka menyatakan ini adalah kali pertama mereka mendapatkan bingkisan hari lebaran.

Selain mengajar, para guru ini ada yang merangkap  bermata pencaharian  sebagai  nelayan ataupun berkebun, untuk penghidupannya. Karena mengajar bagi mereka adalah wujud cinta dan pengabdian  untuk generasi selanjutnya.

IMG_4663

IMG_4685

IMG_4906

IMG_4915

IMG_4691

IMG_4703

IMG_4714

IMG_4734

IMG_4743

IMG_4758

IMG_4761

IMG_4772

IMG_4777

IMG_4790

IMG_4822

IMG_4879

IMG_4875

IMG_4862

IMG_4846

 

IMG_4838

WhatsApp Image 2017-06-22 at 10.23.21

WhatsApp Image 2017-06-22 at 10.22.45

WhatsApp Image 2017-06-22 at 10.19.22

WhatsApp Image 2017-07-04 at 17.09.33

WhatsApp Image 2017-07-04 at 17.09.50

WhatsApp Image 2017-06-22 at 10.21.03

WhatsApp Image 2017-06-22 at 10.19.14

WhatsApp Image 2017-06-22 at 10.19.02

WhatsApp Image 2017-06-22 at 10.18.48

WhatsApp Image 2017-06-22 at 10.18.40

IMG_4946

IMG_4882

IMG_4870

IMG_4846

guru6

 

Tahun 2015 bersama program Ekspedisi Bhakesra (Bakti Kesra Nusantara). kami mengunjungi pulau Muna, di Sulawesi Tenggara. Tepatnya di desa Bangkali, Raha, Pulau Muna, kami bertemu anak anak di pondok pesantren Al Azka .

Pesantren Al Azka ini merupakan tempat anak anak sekitar mengaji dan belajar ilmu agama dan belajar membaca. Kehadiran kami di sambut sangat antusias oleh anak anak ini. Apalagi ketika ibu guru mengumumkan bahwa kami membawa banyak buku bacaan dan buku cerita untuk mereka. Anak anak yang ceria ini segera berebut mengambil buku buku dengan gambar yang menarik hati mereka.

IMG_6744

IMG_6695

IMG_6697

Kemudian mereka dengan sangat antusias membaca buku bacaan, mereka langsung tenggelam dalam buku bacaan masing masing, terkadang mereka bertukar bacaan dengan kawan mereka, atau saling bertukar cerita tentang apa yang sedang mereka baca. Anak anak ini begitu menikmati kegiatan membaca membaca.

IMG_6704

IMG_6710

 

IMG_6713

Bagi anak anak di pesantren ini, ini adalah kali pertama mereka membaca buku buku dengan, gambar dan cerita yang menarik, meraka sangat terlihat menikmati nya. Di pesantren ini kami mendonasikan kurang lebih 100 buku dengan katergori anak, 100 buku dengan kategori remaja dan umum.

Menanamkan cinta baca kepada anak anak usia ini, cukuplah memberi pengertian bahwa membaca adalah kegiatan menyenangkan dan membahagikan, sehingga mereka akan betah berlama lama dengan buku, dengan cerita dan gambar yang memberi rangsangan pada saraf saraf otak mereka, agar lebih aktif berfikir dan berimaji.

Selamat membaca adik adik ….

IMG_6734

IMG_6711

 

Buku dan membaca adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam pendidikan. Buku adalah penghantar ilmu, yang akan menjadikan seseorang dari tidak tau menjadi tau, dari tidak terdidik menjadi terdidik, dari kegelapan menuju terang benderang.

Namun pada kenyataannya, saat ini kondisi pendidikan di daerah daerah pedesaan masih banyak yang belum terperhatikan kelayakannya. Baik dari segi insfrastuktur, seperti bangunan yang masih tidak layak untuk ditempati, jumlah guru yang masih terbatas, materi pengajaran yang masih apa adanya, juga sangat minimnya buku buku bacaan yang berkualitas.

Seperti yang kami alami ketika mengunjungi salah satu sekolah yang ada di daerah, Cikelet, Garut Selatan. Jarak yang sangat jauh dari keramaian kota, terletak jauh tinggi di pegunungan, dan kendaraan yang terbatas, jalan yang berbatu dan berlumpur,  menjadikan sekolah ini menjadi terpencil. Beberapa bangunan menjadi tidak layak huni bagi anak anak yang masih semangat bersekolah ini,

Ketika kami datang, kami membawa buku buku bacaan non buku pelajaran untuk mereka baca. Saat mereka melihat buku buku yang kami bawa dengan gambar dan warna warni yang sangat menarik, mereka langsung berebut untuk mengambil buku buku bacaan tersebut, sangat terlihat antusiasme mereka terhadap buku, mungkin inilah pertama kali nya melihat dan membaca buku buku bacaan dengan gambar, warna yang menarik dan cerita yang menyenangkan.

 

Kami sangat terharu melihat antuisasme membaca anak anak di desa cikelet ini, seakan mereka tidak mau berpisah dengan buku buku yang membangkitkan rasa ingin tau mereka, membuka saraf saraf imaji mereka tentang banyak hal, tentang dunia, tentang alam raya, tentang masa depan. Karena hal yang penting bagi anak anak seusia mereka tentang pendidikan adalah bahwa mencari ilmu dan belajar adalah hal yang menyenangkan. Bahwa belajar dan membaca adalah hal yang membuat mereka bersemangat untuk mempunyai cita cita dan meraihnya.

Semoga kami masih terus bisa berbagi semangat meraih cita cita dan masa depan melalui buku dan membaca, ke tempat tempat  lain di seluruh Nusantara. Karena kami yakin, bahwa membaca adalah gerbang awal untuk seseorang meraih masa depan yang lebih baik.

 

Mau ikut serta mencerdaskan kualitas pendidikan anak bangsa ?
Yuks Support Dan Bersinergi Bersama Kami

 

Bank Syariah Mandiri 7086457282 atas nama KEBUKIT
Info Lengkap : 0856-5922-0655
www.kebukit.org

 

 

 

 

 

 

199286_1599779363525_1507282358_31196015_4947027_n

199286_1599779403526_1507282358_31196016_4278338_n

199574_1599783083618_1507282358_31196028_4637277_n

199574_1599783123619_1507282358_31196029_5734676_n

199574_1599783163620_1507282358_31196030_7128953_n

199574_1599783203621_1507282358_31196031_986753_n

199574_1599783243622_1507282358_31196032_6114040_n

A22308874_10155616525403260_3912199174201454152_n\ 22365374_10155616525398260_3869485181167755884_n\ 22405422_10155616525393260_8001392051860362787_n (1)\ 22405422_10155616525393260_8001392051860362787_n

Anak anak remaja sebenarnya butuh “trigger”awal agar kemauan membacanya bertumbuh. Salah satu nya adalah dengan cara menggali apa yang mejadi cita cita mereka, dan kemudian menyediakan buku yang mendukung cita nya itu.

Atau bahkan, kita menceritakan, bahwa dengan banyak membaca, maka ia akan menemukan mutiara yang tersembunyi dalam diriny, dan memberikan rekomendasi buku buku yang berkualitas untuk mereka baca

Karena, setelah mereka menemukan “STRONG WHY” mengapa mereka harus membaca, maka mereka akan dengan sendiri nya mencari, menjadi generasi yang cinta akan buku, menghargai ilmu, dan menjadi generasi yang lebih berdaya.

Nah satu hal penting juga, saat kita ingin anak anak didik kita mempunyai minat baca, maka harus di dahuli oleh para guru yang gemar membaca. Setuju …. ??

Fn : Buku buku dari Kelola BukuKita dan Nusantara Membaca untuk adik adik di SMK Merah Putih Bekasi, Happy Reading adik adik …. 😊

Siang itu Sofyan Nobisa, siswa kelas VI MIN (Madrasah Ibtidaiyah Negeri) Dusun Oe Ue, Desa Mauleum, Kec. Amanuban Timur, Kab. TTS, Nusa Tenggara Timur asik membaca buku di dekat jendela. Tak hanya membaca, tapi ia juga sering membantu untuk merapikan kembali buku yang berantakan setelah diserbu anak-anak kelas I atau II. Sejauh ini, Sofyan adalah salah satu anak yang rajin mengunjungi Taman Bacaan Bael Oe Ue.

Lokasi Taman Bacaan  Bael Oe Ue memang dekat dengan sekolah, sehingga siswa-siswa MIN sering menggunakan waktu istirahat mereka untuk membaca, meminjam atau juga mengembalikan buku.   

Jelang sore, taman bacaan kembali ramai. Tak hanya aktivitas membaca yang dinikmati oleh anak-anak, tapi berbagai kegiatan serta kreativitas yang digagas oleh mereka sendiri semakin menghidupkan  suasana.

“Anak anak timur memang selalu antusias ketika melihat buku, terutama buku bacaan yang penuh gambar dan warna. Oleh karena itu kami selalu bahagia ketika bisa mengirimkan buku bacaan melalui program Nusantara Membaca dari Kebukit ini,” ujar Nuriska, Presiden Kebukit.

This slideshow requires JavaScript.

 

0

Alhamdulillah, mengawali Ramadhan ini, KEBUKIT (Kelola Buku Kita) melalui Program Nusantara Membaca telah mengirimkan buku buku bacaaan berkualitas ke wilayah Bangka Belitung.

Bekerja sama dengan komunitas pegiat budaya membaca setempat, yaitu Vespa Pustaka di kota Toboali, Bangka Selatan, kami bersinergi untuk menanamkan kecintaan terhadap buku melalui budaya baca dan sharing ilmu bagi para generasi muda di sana.

“Insya Allah ini menjadi awal kerja sama literasi oleh Nusantara Membaca dan komunitas-komunitas di Kepulauan Bangka Belitung,” ujar Nuriska, Founder Kebukit.

 

This slideshow requires JavaScript.

 

 

 

 

Pa Za’ing, adalah seorang guru yang mengajar di sebuah pulau kecil di kepulauan Maumere. Setiap hari pa Zaing dan beberapa teman guru lainnya harus menyebrangi lautan dengan perahu motor, dengan jarak tempuh kurang lebih 15 menit, untuk mengajar para anak anak pulau di pulau sebrang.

7e7dbaf355639aefd9c33f9cbe8d52ce3462223e

Di Indonesia bagian timur sana, tidak semua pulau memiliki sekolah di pulau nya. Hingga guru guru pengabdi seperti Pa Zaing harus menyebrangi lautan untuk memberikan ilmu pengetahuan kepada anak anak pulau.

9cb4c47d01d0f4a3f92daf4d253d5f706e0d69ac

a4c5cde9265c1100c6e627ed535cf5bab33ff215

Apabila air laut sedang pasang atau cuaca buruk, maka Pa Zaing tidak bisa kembali pulang menemui keluarganya , dan terpaksa harus menginap di sekolah atau di rumah warga, hingga cuaca sudah lebih baik.

70e4ed0de423261973ff63cf85676747ca23a2b4

Rasa cinta dan tanggung jawab kepada pendidikan anak anak pulau yang merupakan generasi masa depan, menjadikan Pa Zaing tidak kenal lelah dan bosan untuk meberikan pengajaran dan pendidkan untuk para muridnya.

Walau dengan gaji hanya sebesar Rp 300.000/bulan, dan segala keterbartasan yang di rasakan oleh nya dan anak istrinya, tidak menyurutkan semangat dan rasa tanggungjawab beliau untuk memberikan yang terbaik.

c656b54e4cfb9dd80d19099318b1fc280863ad7e
Merekalah para pahlawan pendidikan yang sejati, yang mengabdi dengan sepenuh hati. Mengabdi dalam sunyi, walau tak ada publikasi.

Di Ramadhan ini, mari kita berbagi kebahagian dan kesyukuran dengan para guru pengabdi di negri ini. Mari kita hadirkan senyuman di wajah mereka, dan sisipkan kebahagian di hati mereka dengan memberikan KADO LEBARAN untuk mereka, yang selama ini barangkali belum pernah mendapatkan perhatian dari siapapun.

” Segala bentuk perhatian dari kita, akan sangat membahagiakan mereka, para pahlawan sejati pendidikan Indonesia “

************************************

Di negri tercinta kita ini, ada sangat banyak, ratusan, ribuan bahkan lebih guru guru yang mengabdi dalam sunyi, mengabdi di ujung ujung negri, yang harus menyebrang lautan, yang harus menerobos kebun kebun ilalang, yang harus menghadapi rintangan, kendala dan tantangan. Di antara segala keterbatasan, mereka lah pahlawan pendidkan di negri ini.

Tahun ini adalah tahun kedua program KADO LEBARAN UNTUK GURU. Tahun ini kami ingin memberikan KADO LEBARAN UNTUK GURU, ke 500 orang guru guru mengaji, guru madrasah, guru honorer yang saat ini kami khususkan di wilayah Jawa Barat, Maumere dan Lembata di Nusa Tenggara Timur.

 

7dafea39219de46d42e8fd9ceb8483489a9e395c

 

 

 

[ VIDEO PERJUANGAN PARA GURU PENGABDI DI MAUMERE, NUSA TENGGARA TIMUR ]

 

 

 

Bantuan yang Anda berikan, akan sangat berarti bagi mereka. Silakan klik opsi “DONASI SEKARANG” untuk ikut berterima kasih kepada para guru abdi di Indonesia.

Bahkan jika Anda menyebarkan info ini kepada rekan atau saudara Anda,hal tersebut sudah sangat membantu kami untuk membuka peluang agar para guru abdi tersebut mendapat lebih banyak donasi dari rekan dan saudara Anda, sehingga penerima manfaat untuk program KADO LEBARAN UNTUK GURU semakin banyak lagi.

 

Berbagi Kebahagian Melalui

 

 

Bank Syariah Mandiri

7086.457.282

a/n KEBUKIT

 

Info Lebih Lanjut Dan Konfirmasi Donasi

0856-5922-06555 (Wa/Tlp/Sms)

0

Salah satu kendala besar dalam dunia pendidikan adalah, sangat terbatasnya buku buku berkualitas. Buku pelajaran wajib pun kadang kala jumlahnya terbatas, tidak di miliki oleh setiap anak, apalagi buku buku non pelajaran yang bersifat edukasi untuk anak. Hal seperti ini salah satu nya kami temui ketika mengunjungi kota Maumere, di NTT.

Saat itu mengunjungi  pesantren Ummul Mukminin Hafsah, yang sebenarnya terletak masih di pusat kota Maumere. Salah satu hal yang membuat kami tragis adalah mengenai buku buku yang mereka miliki. Anak anak pesantren ini dengan antusias mengabil buku buku yang mereka miliki kepada kami. Sesaat kami senang, rupanya sekolah ini memilki buku ini masih mempunyai koleksi buku buku.

Namun ketika buku itu sudah kami lihat satu persatu, kami tertegun, buku buku yang mereka miliki hampir 90% adalah buku buku yang sudah tidak bisa dan tidak layak lagi di baca. Pertama karena kondisi fisik nya yang sudah koyak, basah atau banyak yang sudah sobek, buku buku yang sudah tidak relevan lagi, bahkan yang lebih membuat kami bersedih adalah, buku buku tersebut banyak buku keluaran tahun 70 dan 80, yang lagi lagi bukan buku yang mereka butuhkan saat ini.

Padahal sebenarnya, antusiasme mereka terhadap buku sangatlah bagus, rasa ingin tau mereka terhadap hal hal baru sangatlah besar. Ketika kami mengeluarkan beberapa buku kepada mereka, mereka langsung berebut untuk membacanya. Bahkan menurut kami minat baca mereka lebih baik dari sebagian anak anak di perkotaan yang akses buku sangat melimpah, namun cendrung tak acuh dengan buku bacaan.

Rasa ingin tau, jiwa explorasi, antusisme anak anak di daerah ini sangat lah tinggi, kebanyakan mereka belum banyak tersentuh oleh kontaminasi tekhnologi, atau budaya gadget. Mereka masih suka bermain di lapangan, berintreaksi bebas dengan kawan kawannya. Hal ini bisa jadi sebuah kondisi yang baik, ketika rasa keingintahuan mereka didukung oleh hal hal positif, salah satu nya dari buku, maka potensi kecerdasan mereka akan lebih termaksimalkan.

Kami akan terus bergerak, membantu mereka mempunyai buku, memperoleh ilmu, mengetahui bakat dan potensi nya, mengetahui dan mengejar cita cita nya.

Ayo ikut bersinergi bersama kami, menciptakan mimpi anak negri, membantu anak anak Indonesia menemukan potensinya, membantu anak anak Indonesia meraih cita citanya

 

Mau ikut serta mencerdaskan kualitas pendidikan anak bangsa ?
Yuks Support Dan Bersinergi Bersama Kami

Bank Syariah Mandiri 7086457282 atas nama KEBUKIT
Info Lengkap : 0856-5922-0655
www.kebukit.org

 


 

 

DSC_0864

DSC_0855

DSC_0844

DSC_0846

DSC_0849


DSC_0852

DSC_0854

DSC_0882

0

 

“Buku Na-ti-o-nal Geo-ga-pik ini bisa dibaca umur berapa, Om?” Mata Candra berbinar-binar sembari mengeja nama majalah yang menarik perhatiannya.
“Bisa dibaca umur berapa saja,” Om Fan yang hari itu bertugas di Perpustakaan Kebukit, Jln. Pondok Pesantren Pane, sebelah BTN Pepabri, Bima, menjawab dengan senang hati.

Candra dan teman-temannya memang telah menjadi ‘Serdadu Baca’ yang betah berlama-lama menekuri buku-buku di Perpustakaan Kebukit. Semangat membaca yang ditunjukan oleh anak-anak sekolah dasar tersebut tidak diragukan lagi. Bagai kelaparan mereka melahat segala jenis buku yang ditemui di perpustakaan.

“Semoga melalui perpustakaan ini, akan lahir anak-anak cerdas dan berwawasan yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa,” ujar Fahru Rizki, pengurus Peerpustakaan Kebukit di Pane, Bima,

 

This slideshow requires JavaScript.