Buku dan membaca adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam pendidikan. Buku adalah penghantar ilmu, yang akan menjadikan seseorang dari tidak tau menjadi tau, dari tidak terdidik menjadi terdidik, dari kegelapan menuju terang benderang.
Namun pada kenyataannya, saat ini kondisi pendidikan di daerah daerah pedesaan masih banyak yang belum terperhatikan kelayakannya. Baik dari segi insfrastuktur, seperti bangunan yang masih tidak layak untuk ditempati, jumlah guru yang masih terbatas, materi pengajaran yang masih apa adanya, juga sangat minimnya buku buku bacaan yang berkualitas.
Seperti yang kami alami ketika mengunjungi salah satu sekolah yang ada di daerah, Cikelet, Garut Selatan. Jarak yang sangat jauh dari keramaian kota, terletak jauh tinggi di pegunungan, dan kendaraan yang terbatas, jalan yang berbatu dan berlumpur, menjadikan sekolah ini menjadi terpencil. Beberapa bangunan menjadi tidak layak huni bagi anak anak yang masih semangat bersekolah ini,
Ketika kami datang, kami membawa buku buku bacaan non buku pelajaran untuk mereka baca. Saat mereka melihat buku buku yang kami bawa dengan gambar dan warna warni yang sangat menarik, mereka langsung berebut untuk mengambil buku buku bacaan tersebut, sangat terlihat antusiasme mereka terhadap buku, mungkin inilah pertama kali nya melihat dan membaca buku buku bacaan dengan gambar, warna yang menarik dan cerita yang menyenangkan.
Kami sangat terharu melihat antuisasme membaca anak anak di desa cikelet ini, seakan mereka tidak mau berpisah dengan buku buku yang membangkitkan rasa ingin tau mereka, membuka saraf saraf imaji mereka tentang banyak hal, tentang dunia, tentang alam raya, tentang masa depan. Karena hal yang penting bagi anak anak seusia mereka tentang pendidikan adalah bahwa mencari ilmu dan belajar adalah hal yang menyenangkan. Bahwa belajar dan membaca adalah hal yang membuat mereka bersemangat untuk mempunyai cita cita dan meraihnya.
Semoga kami masih terus bisa berbagi semangat meraih cita cita dan masa depan melalui buku dan membaca, ke tempat tempat lain di seluruh Nusantara. Karena kami yakin, bahwa membaca adalah gerbang awal untuk seseorang meraih masa depan yang lebih baik.
Mau ikut serta mencerdaskan kualitas pendidikan anak bangsa ?
Yuks Support Dan Bersinergi Bersama Kami
Bank Syariah Mandiri 7086457282 atas nama KEBUKIT
Info Lengkap : 0856-5922-0655
www.kebukit.org
Salah satu kendala besar dalam dunia pendidikan adalah, sangat terbatasnya buku buku berkualitas. Buku pelajaran wajib pun kadang kala jumlahnya terbatas, tidak di miliki oleh setiap anak, apalagi buku buku non pelajaran yang bersifat edukasi untuk anak. Hal seperti ini salah satu nya kami temui ketika mengunjungi kota Maumere, di NTT.
Saat itu mengunjungi pesantren Ummul Mukminin Hafsah, yang sebenarnya terletak masih di pusat kota Maumere. Salah satu hal yang membuat kami tragis adalah mengenai buku buku yang mereka miliki. Anak anak pesantren ini dengan antusias mengabil buku buku yang mereka miliki kepada kami. Sesaat kami senang, rupanya sekolah ini memilki buku ini masih mempunyai koleksi buku buku.
Namun ketika buku itu sudah kami lihat satu persatu, kami tertegun, buku buku yang mereka miliki hampir 90% adalah buku buku yang sudah tidak bisa dan tidak layak lagi di baca. Pertama karena kondisi fisik nya yang sudah koyak, basah atau banyak yang sudah sobek, buku buku yang sudah tidak relevan lagi, bahkan yang lebih membuat kami bersedih adalah, buku buku tersebut banyak buku keluaran tahun 70 dan 80, yang lagi lagi bukan buku yang mereka butuhkan saat ini.
Padahal sebenarnya, antusiasme mereka terhadap buku sangatlah bagus, rasa ingin tau mereka terhadap hal hal baru sangatlah besar. Ketika kami mengeluarkan beberapa buku kepada mereka, mereka langsung berebut untuk membacanya. Bahkan menurut kami minat baca mereka lebih baik dari sebagian anak anak di perkotaan yang akses buku sangat melimpah, namun cendrung tak acuh dengan buku bacaan.
Rasa ingin tau, jiwa explorasi, antusisme anak anak di daerah ini sangat lah tinggi, kebanyakan mereka belum banyak tersentuh oleh kontaminasi tekhnologi, atau budaya gadget. Mereka masih suka bermain di lapangan, berintreaksi bebas dengan kawan kawannya. Hal ini bisa jadi sebuah kondisi yang baik, ketika rasa keingintahuan mereka didukung oleh hal hal positif, salah satu nya dari buku, maka potensi kecerdasan mereka akan lebih termaksimalkan.
Kami akan terus bergerak, membantu mereka mempunyai buku, memperoleh ilmu, mengetahui bakat dan potensi nya, mengetahui dan mengejar cita cita nya.
Ayo ikut bersinergi bersama kami, menciptakan mimpi anak negri, membantu anak anak Indonesia menemukan potensinya, membantu anak anak Indonesia meraih cita citanya
Mau ikut serta mencerdaskan kualitas pendidikan anak bangsa ?
Yuks Support Dan Bersinergi Bersama Kami
Bank Syariah Mandiri 7086457282 atas nama KEBUKIT
Info Lengkap : 0856-5922-0655
www.kebukit.org
READER NOW-LEADER TOMORROW adalah program training motivasi untuk para siswa dalam menggiatkan budaya baca.
Training ini diberikan penjelasan dan pemaparan mengapa mereka harus membaca, apa manfaat dari gemar membaca, juga apa kerugian apabila mereka enggan untuk membaca. Dipaparkan juga siapa saja tokoh pemimpin Indonesia bahkan dunia yang mempunyai budaya membaca yang hebat.
Dalam program ini diberikan juga training “PETA CITA CITA” dimana para siswa diberikan tools untuk mengetahui bakat dan potensi khas yang mereka masing masing miliki. #PetaCitaCita ini berguna untuk mengarahkan bidang study apa yang akan mereka ambil untuk selanjutnya, lebih jauh bahkan training ini memberikan gambaran profesi apa yang bisa mereka pilih untuk masa depan.
Tujuan dari training ini adalah untuk memberikan kepercaayaan diri kepada siswa tentang potensi hebat dan potensi khas yang ada di diri masing masing mereka. Memberikan motivasi untuk berani bercita cita besar dengan bekal potensi yang sebenarnya mereka miliki. Memberikan pandangan bahwa apabila mereka ingin mengubah kualitas hidup yang lebih baik, mau meraih cita cita, dan ingin menjadi orang besar yang bermanfaat, bahwa salah satu modal yang harus di lakukan adalah dengan cinta membaca.
Ps : Training ini diadakan di Pulau Muna, Sulawesi Tenggara.
Penanaman minat baca kepada para pelajar, perlu dilakukan dengan cara yang menyenangkan, misalnya dengan pendekatan dengan bernyanyi dan bercerita, seperti yang kami lakukan di Desa Pasar Wajo, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.
Menanamkan minat baca kepada anak anak tingkat SMP, dilakukan dengan cara yang menyenangkan, termasuk di lakukan di alam terbuka, agar anak anak merasa lebih fresh dan bisa bergerak lebih dinamis
10 September 2013 Sinar matahari terasa panas menusuk tulang , jam yang tergantung di dinding kapal KRI Banda Aceh menunjukan pukul 08 00 WIT, apel pagi menunggu kami yang masih duduk – duduk di ruang makan kapal milik TNI Al. Dua jam kemudian kami singgah di sebuah pulau kecil , gersang tapi menawan , pesona pasir putih yang mengitari hampir seluruh bibir pantainya menambah elok pulau yang berjumlah penduduk kurang lebih 75 000 orang ini, dengan kurang dari 1% muslim di sini, bahkan mesjid pun hanya satu kami jumpai. “SABURAIJUA” pulau ini di namai.
Menurut keterangan yang pernah kami baca, pulau ini terdiri dari dua pulau, Sabu dan Raijua terletak jauh dari kota dan pulau pulau di NTT lainya membuatnya asing di kesendirian di tengah samudera. Hal yang menarik sekaligus miris bagi kami adalah tentang harga BBM di pulau ini, Rp 50 000 satu botol air mineral yang 600 ml, harga fantastik di banding pulau yang lainya, pantas saja kawan kami terkejut ketika harus membayar Rp 120 000,- untuk 2 piring nasi.
Mobil kijang warna hitam berplat nomor merah menandakan mobil yang membawa kami adalah mobil dari pemerintah setempat, meluncur tanpa hambatan, deretan pohon kelapa menemani kami di sepanjang perjalanan menuju SDN 2 SEBA. Melihat deretan pohon kelapa, jagung, bunga- bunga nan indah, pikiran pun melayang teringat tanah yang sudah 10 hari kami tinggalkan, di sana di tanah Jawa. Kami kira kami tidak akan menemukan pohon yang rindang di tengah padang gersang, tapi apa yang sulit bagi Allah, dan ini makin menguatkan keyakinan, bahwa Allah berkuasa atas segalanya, memberikan nikmat yang tidak akan bisa kita dustakan (Qs: Ar Rahman).
Sayang cahaya Islam itu belum merata di raih disini. Jam 11 00 WIT, kami sampai di SDN 2 SEBA, di sambut anak anak yang sudah hampir pulang di jam terakhir pelajaranya. Wajah heran dan malu malu tampak jelas di setiap mata yang menatap atas kehadiran kami di sekolah mereka.
Kami langsung memperkenalkan diri kepada mereka, “ Suka Baca”, itulah ajakan kami, berbagi motivasi agar mereka bangkit berdaya di tengah keterbatasan sarana pendidikan yang ada, tapi mengeluh dan menerima tanpa kerja keras dan cerdas itu sama sekali bukan pilihan untuk maju, cinta Ilmu, bisa menjadikan mereka membangun daerahnya dengan bijak.
Ada sakit yang terasa di dada ketika melihat anak anak itu gembira atas hadiah yang kami bawa, ingin rasanya sesering mungkin kami hadir, kami menanti garis takdir Allah berlaku bagi sisapapun yang di kehendaki-NYA dan itu pasti yang terbaik. Kami yakin jika hadir kembali ke tempat ini adalah terbaik menurut Allah maka pasti kami kembali, melanjutkan pekerjaan yang masih belum selesai.
#Titip rindu buat saudara- saudaraku di pulau SABU#
Wrote By : Tita Marta