Tahun 2015 bersama program Ekspedisi Bhakesra (Bakti Kesra Nusantara). kami mengunjungi pulau Muna, di Sulawesi Tenggara. Tepatnya di desa Bangkali, Raha, Pulau Muna, kami bertemu anak anak di pondok pesantren Al Azka .
Pesantren Al Azka ini merupakan tempat anak anak sekitar mengaji dan belajar ilmu agama dan belajar membaca. Kehadiran kami di sambut sangat antusias oleh anak anak ini. Apalagi ketika ibu guru mengumumkan bahwa kami membawa banyak buku bacaan dan buku cerita untuk mereka. Anak anak yang ceria ini segera berebut mengambil buku buku dengan gambar yang menarik hati mereka.
Kemudian mereka dengan sangat antusias membaca buku bacaan, mereka langsung tenggelam dalam buku bacaan masing masing, terkadang mereka bertukar bacaan dengan kawan mereka, atau saling bertukar cerita tentang apa yang sedang mereka baca. Anak anak ini begitu menikmati kegiatan membaca membaca.
Bagi anak anak di pesantren ini, ini adalah kali pertama mereka membaca buku buku dengan, gambar dan cerita yang menarik, meraka sangat terlihat menikmati nya. Di pesantren ini kami mendonasikan kurang lebih 100 buku dengan katergori anak, 100 buku dengan kategori remaja dan umum.
Menanamkan cinta baca kepada anak anak usia ini, cukuplah memberi pengertian bahwa membaca adalah kegiatan menyenangkan dan membahagikan, sehingga mereka akan betah berlama lama dengan buku, dengan cerita dan gambar yang memberi rangsangan pada saraf saraf otak mereka, agar lebih aktif berfikir dan berimaji.
Selamat membaca adik adik ….
Buku dan membaca adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam pendidikan. Buku adalah penghantar ilmu, yang akan menjadikan seseorang dari tidak tau menjadi tau, dari tidak terdidik menjadi terdidik, dari kegelapan menuju terang benderang.
Namun pada kenyataannya, saat ini kondisi pendidikan di daerah daerah pedesaan masih banyak yang belum terperhatikan kelayakannya. Baik dari segi insfrastuktur, seperti bangunan yang masih tidak layak untuk ditempati, jumlah guru yang masih terbatas, materi pengajaran yang masih apa adanya, juga sangat minimnya buku buku bacaan yang berkualitas.
Seperti yang kami alami ketika mengunjungi salah satu sekolah yang ada di daerah, Cikelet, Garut Selatan. Jarak yang sangat jauh dari keramaian kota, terletak jauh tinggi di pegunungan, dan kendaraan yang terbatas, jalan yang berbatu dan berlumpur, menjadikan sekolah ini menjadi terpencil. Beberapa bangunan menjadi tidak layak huni bagi anak anak yang masih semangat bersekolah ini,
Ketika kami datang, kami membawa buku buku bacaan non buku pelajaran untuk mereka baca. Saat mereka melihat buku buku yang kami bawa dengan gambar dan warna warni yang sangat menarik, mereka langsung berebut untuk mengambil buku buku bacaan tersebut, sangat terlihat antusiasme mereka terhadap buku, mungkin inilah pertama kali nya melihat dan membaca buku buku bacaan dengan gambar, warna yang menarik dan cerita yang menyenangkan.
Kami sangat terharu melihat antuisasme membaca anak anak di desa cikelet ini, seakan mereka tidak mau berpisah dengan buku buku yang membangkitkan rasa ingin tau mereka, membuka saraf saraf imaji mereka tentang banyak hal, tentang dunia, tentang alam raya, tentang masa depan. Karena hal yang penting bagi anak anak seusia mereka tentang pendidikan adalah bahwa mencari ilmu dan belajar adalah hal yang menyenangkan. Bahwa belajar dan membaca adalah hal yang membuat mereka bersemangat untuk mempunyai cita cita dan meraihnya.
Semoga kami masih terus bisa berbagi semangat meraih cita cita dan masa depan melalui buku dan membaca, ke tempat tempat lain di seluruh Nusantara. Karena kami yakin, bahwa membaca adalah gerbang awal untuk seseorang meraih masa depan yang lebih baik.
Mau ikut serta mencerdaskan kualitas pendidikan anak bangsa ?
Yuks Support Dan Bersinergi Bersama Kami
Bank Syariah Mandiri 7086457282 atas nama KEBUKIT
Info Lengkap : 0856-5922-0655
www.kebukit.org
Musibah banjir yang menimpa Garut, menyisakan banyak “pekerjaan rumah” untuk semua pihak. Salah satu hal adalah bagaimana memberikan perhatian kepada anak anak korban banjir. Hanyut nya rumah mereka, membuat mereka harus tinggal di pengungsian, dengan ruangan terbatas.
KEBUKIT bersama Alumni SMP 2 subang angkatan 99 berhasil mendonasikan 100 buku bacaan,al quran, dan mainan edukasi anak kepad adik-adik korban banjir bandang di garut, sebagai alternatif kegiatan anak anak saat di pengungsian
Bekerja sama dengan komunitas klinik cinta remaja garut, nantinya buku bacaan tersebut akan di rolling ke tujuh tempat pengungsian di garut. Tidak hanya itu, adik-adik disana pun nantiya akan mendapatkan pembinaan lanjutan.
Semoga apa yg diberikan kepada adik-adik di garut terebut bermanfaat dan untuk para donatur dan kawan kebukit yg sudah berdonasi dan berpartisipasi semoga mendapatkan keberkahan-Nya. Aamiin.